Bagaimana Menerapkan Aturan Yang Baik Pada Anak
Di dalam sebuah keluarga selalu ada
aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga. Pada dasarnya
aturan ini diperlukan dalam keluarga agar segala sesuatunya dapat
dilakukan sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Biasanya
aturan ini selalu berbeda antara keluarga yang satu dengan keluarga
yang lain. Mungkin hal ini bukanlah masalah ketika aturan diterapkan
pada anggota keluarga yang telah dewasa, tetapi bagaimana dengan
anak-anak? Bisakah mereka mematuhi aturan yang dibuat dalam keluarga?
Menerapkan aturan pada anak-anak
bukanlah sesuatu yang mudah, terutama ketika mereka memasuki masa
remaja. Banyak orangtua yang merasa kewalahan ketika harus menerapkan
aturan kepada anaknya. Salah satu alasannya adalah anak-anak cenderung
mengabaikan aturan yang telah dibuat oleh orangtuanya. Tetapi
bagaimanapun juga, sebagai orangtua anda harus dapat menerapkan aturan
dan disiplin kepada anak. Meskipun mereka masih kecil, tetapi sudah
seharusnya mereka belajar untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh
orangtuanya. Lantas, bagaimana cara menerapkan aturan yang baik pada
anak? Berikut ini ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam
membuat aturan dalam keluarga.
1. Sepakati bersama
Dalam menetapkan aturan, pastikan aturan
tersebut dibuat dan disepakati bersama oleh seluruh anggota keluarga.
Jika anda ingin membuat aturan yang efektif, libatkan anak anda dalam
membuat aturan, diskusikan, dan tanyakan pendapatnya. Anda bisa mulai
dengan membuat beberapa aturan sederhana, seperti kapan waktu makan,
kapan waktu tidur, kapan waktu bermain, dan lain-lain. Hal ini bertujuan
untuk mengenalkan anak pada aturan, dan melatih mereka agar terbiasa
dalam menerapkan aturan tersebut. Hindari membuat aturan secara sepihak
atau diktator, yang hanya berpihak kepada orantua. Karena ini akan
menyebabkan hilangnya rasa percaya anak terhadap orangtua
.2. Tentukan Konsekuensi
Selain menetapkan aturan, anda perlu
menetapkan konsekuensi atau hukuman. Anda harus tahu bagaimana cara
mengatasi anak ketika mereka melanggar aturan, dan menetapkan
konsekuensinya. Anda dapat mulai dengan memberi hukuman yang ringan
ketika anak anda melanggar aturan. Contohnya, dengan membatasi waktu
mereka menonton tv, mengurangi jam bermain video game, atau mengurangi
uang jajan. Segala sesuatu yang berlebihan pada dasarnya tidak baik,
karena itu janganlah membuat konsekuensi yang terlalu keras ketika anak
anda melanggar aturan.
3. Berikan Penjelasan
Berikutnya anda perlu memberi penjelasan
tentang semua aturan tersebut kepada anak. Ketika anak diberi
penjelasan, mereka diharapkan untuk mengerti dan memahami tentang apa
saja yang harus dipatuhi dan dikerjakan, beserta dengan konsekuensinya.
Dengan begitu mereka akan memahami apa akibatnya apabila melanggar
aturan tersebut. Anda juga dapat membuat perubahan pada aturan sesuai
dengan keinginan atau kebutuhan anak, karena hal itu akan membuat anak
merasa dihargai.
4. Konsisten Selalu
Konsistensi mutlak dibutuhkan dalam menerapkan aturan. Agar aturan yang
telah dibuat dapat dijalankan secara konsisten, anda bisa membuat aturan
itu dalam bentuk tertulis, sehingga semua anggota keluarga akan fokus
dengan aturan dan konsekuensi yang telah ditetapkan. Karena ketika
aturan itu tidak diterapkan secara konsisten, anak pun akan menganggap
hal itu sebagai sesuatu yang tidak penting. Begitu pula saat memberikan
hukuman, aturan tetap harus dilaksanakan meskipun keadaan tidak
memungkinkan. Anda perlu bersikap tegas tetapi tidak emosional.
5. Berikan Reward
Dalam menerapkan aturan, reward atau
penghargaan tidak kalah penting dengan hukuman. Reward perlu diberikan
ketika anak berhasil mematuhi aturan yang ditetapkan, karena hal ini
akan membuat mereka semakin termotivasi dan semangat dalam menjalankan
aturan. Selain reward, anda juga dapat memberi mereka pujian ketika
menjalankan aturan dengan baik.
6. Jadilah Role Model
Sebaiknya segala aturan yang dibuat harus jelas dan dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga. Karena ini akan menjadi contoh nyata bagi anak, bahwa orangtuanya juga mematuhi aturan yang telah dibuat bersama. Seringkali aturan yang dibuat tidak berlaku bagi orangtua, dan aturan itu hanya untuk menghukum anak apabila melakukan kesalahan. Ini adalah salah satu contoh ketidak disiplinan orangtua sebagai pembuat aturan. Dan apabila ada aturan tertentu yang sering dilanggar secara terus menerus, sebaiknya anda segera melakukan penyesuaian untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar