Selasa, 08 Maret 2016

menanam jahe

    
     CARA MENANAM JAHE:
1.sediakan tanah di dalam pot atau di tempat terbuka.
2.masukkan tanaman jahe ke dalam pot atau tanah yang sudah di sediakan.
3.perbaiki tata letak jahe yang di tanah tersebut agar jahe dapat tumbuh dengan subur.
4.lalu siram tanaman jahe secukupnya.
5.dan terakhir letaklah tanaman jahe tersebut di tempat terbuka dan aman.

   Tanaman jahe merupakan tanaman obat herbal yang mempunyai banyak manfaat seperti menghangatkan tubuh dan lain-laib.

Manfaat tanaman lidah buaya

 
 
   MANFAAT TANAMAN LIDAH BUAYA:
        Tanaman lidah buaya bisa di gunakan untuk memperlebat rambut,menghitamkan rambut,mengkilaukan rambut dan sebagainya.Tanaman ini Tanaman ini dapat diambil daging pada lidah tanaman tersebut. lidah buaya ini juga bisa di buat makanan ringan yaitu agar agar. sama sama bermanfaat bagi tubuh kita.juga bisa di gunakan untuk di buat makanan seperti di buat agar-agar.

Satu pohon sejuta manfaat

Pohon Kunyit




   
    Kunyit adalah tanaman obat yang mempunyai banyak manfaat seperti bisa di buat jamu yang di konsumsi banyak orang,selain juga dapat menghangatkan badan.Selain itu kunyit juga mempunyai manfaat untuk kecantikan:

Kunyit Untuk Kecantikan

  1. Menghilangkan Noda bekas jerawat
  2. Membuat kulit menjadi lebis halus
  3. Bisa membuat kulit terlihat lebih kencang dan awet muda
  4. Mengobati kulit berminyak karena bisa mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit
  5. Mengobati Jerawat
  6. Menyamarkan kerutan
  7. Bisa dijadikan sebagai pewarna rambut yang alami
  8. Mencegah terjadinya penuaan dini
  9. Mengurangi bulu pada kulit
  10. Mengatasi Rambut Rontok
  11. Membantu mengangkat sel – sel kulit mati
  12. Mengatasi rambut berketombe
  13. Bisa menghaluskan kulit tumit dan siku
  14. Melembabkan kulit yang kering
  15. Membuat kulit gelap menjadi lebih cerah dan putih.
Manfaat kunyit untuk kesehatan memang sangat banyak sekali, manfaatkan lah untuk meningkatkan fungsi tubuh dan kesehatan kita. Cara penggunaannya dapat dilakukan dengan berbagai hal seperti dalam bumbu masakan, bubuk, direbus, atau dimakan langsung jika bisa.
 

Tanama hydroponic

TANAMAN HYDROPONIC

 

TANAMAN ADIWIYATA

                                      
                                      

                                   
                     
      Gambar di atas merupakan tanaman Adiwiyata,kegiatan Adiwiyata merupakan program yang di lakukan di sekolah yang di mana seluruh warga di sekolah tersebut terlibat di dalamnya.Sebagai warga sekolah kita di suruh membawa tanaman obat atau tanaman hias minimal 1 tanaman.  
   Contoh-contoh tanaman obat adalah:
1.Tanaman Jahe
      Jahe merupakan tanaman obat yang banyak di gunakan oleh masyarakat untuk di konsumsi,jahe banyak manfaatnya seperti menghangatkan tubuh dan lain-lain.
2.Tanaman Kunyit
         Tanaman kunyit merupakan tanaman obat yang banyak di gunakan orang untuk di buat jamu.Kunyit banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia.
      Selain 2 tanaman itu masih banyak lagi seperti lidah buaya,temulawak.seledri,dan lain-lain.

Contoh-contoh tanaman hias adalah:
1.Bunga mawar.
2.Bunga kamboja
3.Bunga melati.
3.Bunga aster.
4.Bunga keladi.
5.Bunga kertas.

Pengertian Peta Fungsi Jenis Bentuk Manfaat dan Mengidentifikasi Informasi Keruangan di Peta

Pengertian Peta Fungsi Jenis Bentuk Manfaat dan Mengidentifikasi Informasi Keruangan di Peta

Pengertian Peta Fungsi Jenis dan Bentuk Peta - Peta merupakan alat bantu yang utama untuk menjelaskan keadaan suatu wilayah dan mencari informasi geografis. Peta dapat dibuat sendiri atau menggunakan peta yang sudah dibuat orang lain. Dalam pembahasan peta ini akan dijelaskan tentang pengertian, fungsi, jenis dan bentuk, serta mengidentifikasi informasi keruangan di peta.
1.  Pengertian dan Fungsi Peta
 
       Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang dilukiskan seluruhnya atau sebagian dengan ukuran diperkecil sebagaimana kenampakannya dari atas dan dilengkapi dengan tulisan, skala, mata angina, dan simbol-simbol. Gambaran bagian-bagian permukaan bumi di dalam peta diwujudkan dalam bentuk informasi atau data. Informasi atau data itu dapat berupa penggunaan atau keadaan tanah, administrasi negara, curah hujan, persebaran batuan, dan persebaran penduduk. Informasi yang disajikan dalam peta merupakan informasi yang diketahui dan terdapat di permukaan bumi
      Informasi atau materi peta merupakan unsur-unsur geografi. Namun, tidak semua unsur itu dapat dimasukkan ke dalam gambar peta. Untuk itu, perlu dilakukan penyaringan berdasarkan syarat-syarat tertentu. Misalnya, penyaringan dilihat dari segi ekonomi, sejarah, atau faktor lain yang menyebabkan suatu daerah terkenal. Dengan demikian, isi peta merupakan saringan atau hasil pilihan, bukan merupakan hasil jiplakan dari peta lain. Demikian pula cara penulisan unsur-unsur geografis dalam peta harus mengikuti kaidah penulisan peta yang berlaku.
      Pada hakikatnya, peta berfungsi sebagai alat peraga untuk menyajikan atau memperoleh informasi yang terkandung dalam suatu wilayah.
Informasi yang diperoleh dari peta seperti berikut ini
  • Lokasi atau letak suatu objek geografis di suatu wilayah.
  • Mengetahui luas dan jarak suatu wilayah di permukaan bumi.
  • Menggambarkan bentuk suatu wilayah yang sesungguhnya.
  • Menghimpun data geografis suatu wilayah dalam peta.
     Menurut  Internat ional Chartographic Association (ICA), peta adalah suatu gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi , yang ada kai tannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. 
2.  Jenis dan Bentuk Peta
 
      Peta memuat informasi atau pokok-pokok pikiran tertentu yang hendak disampaikan kepada pengguna peta. Oleh karena itu, peta dibedakan berdasarkan isi dan skala.
 
      Menurut sejarah, pembuatan peta di lakukan  dengan cara membuat sketsa-sketsa dan belum menurut perbandingan seperti sekarang ini. Peta pertama dibuat oleh bangsa Babilonia di Mesopotamia (Irak sekarang) pada tahun 2500 Sebelum Masehi. Peta itu disimpan di Museum Semetric Universitas Harvard Amerika Serikat.
a.  Peta Menurut Isi
 
      Berdasarkan jenis informasi yang disajikan, peta dapat dibedakan menjadi peta umum dan peta khusus atau peta tematik. Peta umum adalah peta yang memuat atau menggambarkan permukaan bumi yang berisi informasi secara umum dari suatu wilayah tertentu. Misalnya, peta geografi, peta topografi, dan peta negara. Perhatikan contoh peta umum berikut ini.
Pengertian Peta Fungsi Jenis Bentuk
Gambar Contoh Peta Taritorial NKRI
      Peta tematik adalah peta yang menggambarkan tema atau informasi tertentu dari permukaan bumi. Misalnya, peta tata guna lahan, peta curah hujan, peta irigasi, dan peta permukiman. Perhatikan contoh peta tematik berikut ini. 
Pengertian Peta Fungsi Jenis Bentuk
Gambar Peta Tematik: Peta pertambangan di Indonesia
b.  Peta Menurut Skala
 
     Peta menurut skala dapat dibedakan menjadi, peta skala besar, skala sedang, skala kecil, dan peta geografi. Dari beberapa jenis, peta yang banyak digunakan dalam atlas atau peta umum adalah skala kecil.
  • Peta skala besar adalah peta dengan skala antara 1 : 5.000—1 : 250.000.
  • Peta skala sedang adalah peta dengan skala antara 1 : 250.000—1: 500.000.
  • Peta skala kecil adalah peta dengan skala antara 1: 500.000—1 : 1.000.000
      Bentuk-bentuk peta terdiri dari peta datar atau dua dimensi dan peta timbul atau tiga dimensi. Peta dua dimensi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi pada sebuah bidang datar, seperti kertas dan dinding. Contoh peta dua dimensi, yaitu peta dalam atlas, peta dinding, peta foto, peta relief, dan peta digital.
      Peta tiga dimensi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi dengan topik wilayah tertentu yang menyerupai keadaan sebenarnya. Misalnya, gambaran daerah aliran sungai dibuat mirip relief dari keadaan daerah aliran sungai itu. Pada peta tiga dimensi ini dapat dilihat keadaan permukaan bumi secara jelas.
     Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta adalah menentukan jenis peta yang akan dihasilkan karena berkaitan dengan penentuan luas wilayah dan kertas yang digunakan. 
3.  Mengidentifikasi Informasi Keruangan di Peta
 
     Informasi geografis di peta secara umum digunakan untuk kepen-tingan penjelajahan dunia, keperluan militer, transportasi, pertanian, pembangunan kota, dan pariwisata.
     Mencari informasi geografis pada peta dapat dilakukan dengan bantuan keterangan di tepi peta. Informasi tepi peta adalah keterangan atau informasi yang terdapat pada bagian tepi peta untuk menjelaskan informasi geografis dalam peta tersebut. Informasi tepi peta terdiri dari informasi mengenai judul peta, legenda, skala peta, petunjuk arah, pembuat, peta inzet, dan garis astronomi.
a.   Judul Peta
 
    Judul peta adalah deskripsi singkat tentang informasi yang digambarkan dalam peta. Judul peta hendaknya menggambarkan seluruh informasi yang dituangkan di dalam peta. Contoh-contoh judul peta, seperti Peta Curah Hujan Indonesia, Peta Persebaran Penduduk Provinsi Jawa Tengah, dan Peta Geologi Indonesia.
b.   Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol atau lambang pada peta. 
Info Untukmu!
Badan yang berwenang membuat peta di Indonesia adalah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Badan ini bertugas membuat peta baru dan memperbarui peta yang sudah ada.
Pengertian Peta Fungsi Jenis Bentuk
Gambar Contoh Legenda
c.   Skala Peta 
Skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya, misalnya dalam peta tertulis skala 1 : 2.000.000. Artinya, jarak satu sentimeter dalam peta sama dengan 2.000.000 sentimeter atau 20 kilometer jarak sebenarnya di permukaan bumi. Biasanya sebuah peta menggunakan skala peta seperti di bawah ini.
  • Skala angka numerik, yaitu skala yang dinyatakan dalam angka perbandingan. Misalnya, 1:50.000. Artinya, satu sentimeter di peta menggambarkan jarak sesungguhnya 50.000 sentimeter atau 5 kilometer di lapangan.
  • Skala garis/batang, yaitu skala yang ditunjukkan dengan garis yang dibagi dalam bagian-bagian yang sama, tiap bagian menunjukkan kesatuan panjang yang sama. Misalnya, satu sentimeter pada peta sesuai dengan satu kilometer di lapangan.

d.  Petunjuk Arah
Petunjuk arah mata angin yang biasa digunakan adalah anak panah dengan ujungnya bertanda huruf U. Hal itu menunjukkan bahwa arah panah menunjukkan arah utara. Bila tidak ada petunjuk arah maka lazimnya sisi atas peta adalah bagian utara
e.   Sumber
Peta dapat dipercaya oleh pengguna jika mencantumkan pembuat atau penyusun peta. Penyusun dituliskan pada bagian tepi bawah sebelah kanan. Hal itu dimaksudkan untuk menjamin keakuratan data atau informasi dalam peta.
f.   Inzet
Inzet adalah peta dengan ukuran kecil yang terletak di sudut kanan atau kiri suatu peta. Peta inzet digunakan untuk memudahkan mengenal wilayah yang digambarkan dalam peta. 
Inzet banyak digunakan pada peta yang menggambarkan daerah kecil atau daerah yang belum dikenal. Misalnya, bila ada peta suatu desa dari Provinsi Yogyakarta, dibuat peta Yogyakarta dengan ukuran kecil di sudut kanan pada peta desa tersebut.
Di permukaan bumi terdapat 180 garis lintang yang terbagi menjadi dua, yaitu 90 garis di belahan bumi utara (0°– 90° LU) dan 90 garis di belahan bumi selatan (0º – 90°).
g.   Garis Astronomi
Garis astronomi dalam peta terdiri dari garis lintang dan garis bujur atau meridien. Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur.

Jenis Peta
Peta dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan atas isi, keadaan objek, dan skalanya.

a. Berdasarkan Isinya, peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh kenampakan permukaan bumi pada daerah yang dipetakan. Kenampakan permukaan bumi dapat berupa bentang alam (sungai, danau, gunung, rawa, hutan dsb) maupun bentang budaya (kota, jalur jalan, pemukiman, lapangan olah raga). Contoh-contoh peta umum:

  • Peta Topografi, yaitu peta yang menggambarkan muka bumi dengan penekanan pada relief serta kenampakan lainnya pada wilayah yang dipetakan. Umumnya peta topografi menggunakan skala besar (1 : 25.000 sampai dengan 1 : 50.000).
  • Peta Korografi, yaitu peta berskala sedang yang menyajikan kenampakan bersifat umum meliputi wilayah yang luas seperti peta kecamatan, peta kota atau peta kabupaten.
  • Peta Geografi, yaitu peta berskala kecil yang menggambarkan kenampakan bersifat umum meliputi wilayah yang sangat luas, seperti peta propinsi, peta negara, peta benua, dan peta dunia.


2) Peta Khusus
Peta khusus, yaitu peta yang menggambarkan satu kenampakan tertentu atau tema tertentu yang khusus pada daerah yang dipetakan. Contoh-contoh peta khusus antara lain:

  • Peta Statistik yaitu peta yang menggambarkan data kestatistikan suatu daerah pemetaan, meliputi peta statistik kualitatif, yaitu peta yang menggambarkan jenis data tanpa memperhatikan jumlah data dan peta statistik kuantitatif, yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis dan jumlah data.
  • Berdasarkan keadaan objeknya, peta dapat dibedakan Peta Persebaran Penduduk, Peta Persebaran Barang Tambang, Peta Iklim, Peta Jaringan Jalan menjadi dua macam yaitu:


    1. Peta Dinamik, yaitu peta yang menggambarkan keadaan obyek yang berubah. Misalnya peta pola aliran sungai, peta arus urbanisasi, peta pemukiman dll.
    2. Peta Statik, yaitu peta yang menggambarkan keadaan obyek yang relatif tetap. Misalnya peta klimatologi, peta geologi, peta jalur pegunungan.



  • Berdasarkan skalanya, peta dibedakan atas:
    1. Peta kadester, berskala 1 : 100 s.d. 1: 5.000
    2. Peta skala besar, berskala 1 : 5.000 s.d. 1 : 250.000
    3. Peta skala sedang, berskala 1 : 250.000 s.d. 1 : 500.000
    4. Peta skala kecil, berskala 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
    5. Peta geografis, berskala 1 : 1.000.000 atau lebih.

Bentuk Peta
Berdasarkan bentuknya, peta dapat dibedakan atas:

  • Peta datar, yaitu peta yang digambarkan pada bidang datar, misalnya pada kertas, kanvas atau tripleks. Perbedaan bentuk permukaan bumi pada bidang datar dinyatakan dengan perbedaan warna dan simbol-simbol yang digunakan.
  • Peta timbul, yaitu peta yang dibuat sesuai dengan bentuk permukaan bumi sebenarnya.
  • Peta digital, yaitu peta yang dibuat dengan bantuan komputer yang disimpan pada pita atau disket dan dapat digunakan oleh pengguna melalui layar monitor.


Manfaat Peta
Peta memiliki manfaat yang bermacam-macam sesuai dengan jenis peta yang digunakan. Secara umum manfaat peta adalah:

  • Menunjukkan lokasi suatu tempat di permukaan bumi
  • Menggambarkan luas dan bentuk berbagai fenomena geografi
  • Untuk mengetahui kenampakan muka bumi baik yang bersifat fisik (sungai, gunung, persebaran vegetasi) maupun sosial budaya (persebaran sawah, persebaran pemukiman, persebaran industri).
  • Sebagai alat untuk memasukkan data yang ditemukan di lapangan.
  • Alat peraga dan alat pelaporan hasil penelitian.

PERILAKU MASYARAKAT PADA ERA GLOBALISASI

                 PERILAKU MASYARAKAT PADA ERA GLOBALISASI 

 A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata global.Global berasal dari kata globe yang berarti dunia. Global adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia atau sesuatu hal yang mendunia. Sesuatu hal itu berupa masalah, kejadian, dan sikap.Globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir, atau proses masuk ke ruang lingkup yang mendunia.Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh manusia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi bias.
 
B. Ciri-ciri Globalisasi
1.      Adanya perkembangan barang-barang telekomunikasi dan informasi, seperti handphone, televise, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya.
2.      Maraknya pariwisata yang ditunjang oleh kemajuan di bidang transportasi merupakan kegiatan yang sudah melampaui batas-batas suatu Negara. melalui peristiwa atau turisme, orang-orang dapat merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
3.      Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat tumbuhnya perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi internasional semacam World Trade Organization (WTO).
4.      Semakin meningkatnya interaksi budaya melalui media massa, seperti film, music fashion, berita mancanegara, olahraga internasional, dan lain-lain.
5.      Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain-lain.
C. Dampak Globalisasi terhadap Perilaku Masyarakat
 
Perilaku masyarakat adalah kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat mulai berubah karena adanya globalisasi. Perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak globalisasi, antara lain sebagai berikut :
 
1.     Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup global yang berorientasi Barat mulai melanda seluruh masyarakat, terutama Negara berkembang, seperti Indonesia.
 
2.     Makanan
Pada era global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari Negara maju. Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia. Masyarakat semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka masyarakat merasa lebih modern.
 
3.     Pakaian
Model pakaian dari dalam dan luar negeri di kenakan masyarakat. Ada pula sekelompok masyarakat yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian artis-artis barat dan local yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini terjadi karena pada era global setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan cara berpakaian. Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, masyarakat justru cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak rumit, sederhana, namun berkualitas.
 
4.     Komunikasi dan Informasi
 
Komunikasi dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Teknologi komunikasi dan informasi yang di dukung sarana dan prasarana yang canggih mampu mempercepat globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju, maka arus globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia. Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan perilaku masyarakat. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya.
 
5.     Perjalanan
Pada era global sekarang ini, masyarakat mengutamakan perjalanan yang mudah, murah, cepat, praktis, dan aman. Masyarakat melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang, kendaraan darat, dan kapal laut. Pada masa lalu, perjalanan jarak jauh memakan waktu berhari-hari. Namun, perjalanan pada masa sekarang jauh lebih baik. Perjalanan jarak jauh dapat ditempuh dalam beberapa menit atau jam saja. 
 
6.     Bahasa
Bahasa asing ikut merambah masyarakat di era global ini. Memang bahasa inggris sejak lama menjadi bahasa internasional dan bahkan menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Akan tetapi, di era global ini penggunaan bahasa inggris semakin intensif dalam beberapa hal. Bahasa inggris semakin mempengaruhi bahasa Indonesia dan perilaku masyarakat, khususnya kota-kota besar. Terdapat sebagian kelompok orang yang menganggap pemakaian bahasa inggris lebih bergengsi, maka bahasa Indonesia sering di dicampuradukan dengan bahasa Inggris.
 
7.     Kesenian
Di era global ini, pengaruh kesenian bangsa Barat (terutama seni music) sangat besar. Larisnya kaset maupun compast disc (CD), banyak stasiun televisi menayangkan lagu-lagu barat, begitu juga seni tari barat yang sering kali tampil melarati lantunan lagu seorang penyanyi terkenal. Akibat pengaruh itu, muncullah beberapa koreografer muda Indonesia. Seni peran dan seni drama juga banyak memengaruhi budaya Indonesia. Film-film Barat, Amerika Latin, dan India yang banyak di putar di berbagai stasiun televisi, merupakan hal yang sulit untuk dikendalikan. Film-film itu tidak hanya berpengaruh pada unsur seni, tetapi juga pada perilaku masyarakat Indonesia.
8.     Sistem Mata Pencaharian
Dahulu, sebagian besar penduduk Indonesia bertani. Sekarang pun masih banayak yang bertani, akan tetapi, jenis mata pencaharian lain juga mulai berkembang di Indonesia, terutama di bidang jasa. Mata pencaharian bidang jasa yang dibutuhkan di era global, antara lain pramuniaga, pramuwisma, dokter, sopir, psikolog, pengacara, notaris, piñata rambut, pengawal pribadi (bodyguard), dan guru privat.
            Di saat pemerintah Indonesia mengalami kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan, maka bidang pramuwisma menjadi pilihan pekerjaan. Lewat jasa penyalur tenaga kerja ke luar negeri, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI dan TKW) yang kemudian bekerja di luar negeri.
D. Sikap Masyarakat terhadap Dampak Globalisasi
1.     Sikap Menolak atau Curiga
a.       Globalisasi dapat menggoyahkan integrasi (kesatuan) budaya dan nilai-nilai yang dianut
b.      Unsur baru yang dibawa oleh proses globalisasi bertentangan dengan pedoman hidup. Bangsa Indonesia menghayati dan mengamalkan pancasila.
c.       Unsur baru dianggap mengganggu pola tingkah laku masyarakat, bahkan juga pola pikir.
2.     Sikap Menerima
a.       Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada, sehingga timbul keinginan untuk mencapai perbaikan.
b.      Sadar akan adanya kekurangan-kekurangan dalam budaya sendiri, sehingga timbul usaha berbuat sesuatu guna mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka sadari itu.
c.       Adanya usaha-usaha masyarakat menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
d.      Tingkat kebutuhan yang semakin bertambah dan beraneka ragam, serta keinginan meningkatkan taraf hidup.
               e.      Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik yang datang dari dalam                      maupun luar, serta sikap toleran (menghargai) terhadap hal-hal yang menyimpang.